Minggu, 28 Juni 2009

Arrrrrrrrggggghhhhhhhhhh!!!!!!

Arrrrggggggghhhhhhhh, aku tak suka!!!!!!!!

jika kau gunakan atribut agamaku untuk memukuli sesamamu,

aku juga tak suka bila kau mengatasnamakan Tuhanku jika kau ingin membunuh saudaramu.


Arrrrrrrgggghhhhhhhh,

memang aku tak beribadah sesering dirimu dan kawan-kawanmu,

aku juga sering melanggar norma-norma agamaku,


Bukan aku merasa lebih baik darimu, dan kawan-kawanmu

tapi aku tak perlu menggunakan atribut agamaku jika hanya ingin memukuli sesamaku,

jika ingin.

Aku juga tak perlu mengatasnamakan Tuhanku untuk membunuh saudaraku, jika ingin.


Apakah memang agamaku dan agamamu menghilangkan dosa orang-orang yang memakai atribut keagamaan untuk memukuli sesamanya sendiri?

Apakah memang agamaku dan agamamu menghilangkan dosa orang-orang yang membunuh atas nama Tuhan?

cih!!!! rasanya ingin meludahi mukamu semua.....tentunya tanpa perlu memakai atribut agamaku atau mengatas namakan Tuhanku.

Kamis, 18 Juni 2009

Mat and Dul

Sepi sudah suasana pusat handphone dikawasan Jakarta Utara tersebut. Hal ini bukan karena bangkrut tapi karena memang sudah saatnya pertokoan tersebut tutup. Saat ini jam dinding menunjukkan pukul 00.00, sudah tidak ada lagi suara hiruk pikuk para pengunjung, tidak ada lagi suara para pedagang yang berusaha mempengaruhi calon pembelinya "boleh mba,baru apa seken?", yang tersisa hanyalah toko tutup dan barang-barang didalamnya.

Di satu toko didalam kawasan tersebut ada penghuni lama yang kedatangan teman baru, penghuni lama tersebut adalah sebuah handphone jadul, kemampuannya hanya telepon, sms, dan game yang alakadarnya. Hp tersebut telah cukup lama menghuni etalase menunggu majikan baru yang akan memakainya, hp tersebut biasa dipanggil dengan sebutan "Dul" oleh pemilik toko tersebut dan hp-hp lainnya. Si Dul sering menjadi bahan tertawaan karena model dan fiturnya yang sudah ketinggalan zaman.

"Ini hp masih bagus loh, walaupun sudah agak ketinggalan zaman", ujar pemilik toko berusaha mempengaruhi pembelinya.

"Hahahahaha, yang bener aja koh, masa hp jadul gitu masih aja ditawarin ke saya, malu donk", ujar si calon pembeli.

Si Dul hanya bisa bersabar mendengar percakapan seperti itu, dia sadar diri bahwa memang kemampuannya yang sudah tidak mungkin untuk berkembang lagi.

Teman si Dul yang baru bernama Mat, dia hp masa kini yang mempunyai fitur-fitur canggih seperti bisa mengirim dan menerima e-mail, bisa memutar musik, bisa mengabadikan gambar, dan lain lain yang biasa terdapat didalam smart phone lainnya.

"Perkenalkan saya Mat, saya baru saja dijual oleh "majikan" saya karena dia sedang membutuhkan uang" Mat memperkenalkan diri kepada Dul.

Dengan nada bosan dan sedikit sinis si Dul menjawab " oh ya ya, saya Dul penghuni lama etalase ini".

Senyap.....tidak ada percakapan lagi.

Suasana tersebut terus berlanjut sampai Mat mengajukan pertanyaan "Dul, saya bingung dengan manusia...."

Dengan malas si Dul menjawab "kenapa memangnya?bukankah kamu sekarang sedang digilai oleh mereka?"

"Mereka membekali saya fitur-fitur canggih yang katanya dapat mendekatkan diri satu dengan yang lain seperti fasilitas e-mail, instant message, sms, dan sebagainya hanya untuk memenuhi kebutuhan komunikasi dan hiburan mereka" lanjut Mat

"Trus kenapa?kamu mau pamer, mentang-mentang aku ga punya semua itu?"jawab si Dul sinis.

"Oh bukan, maaf tapi bukan itu maksudku, aku bingung karena banyaknya fitur-fitur didalam tubuhku yang dapat mereka gunakan untuk bertukar pesan dan informasi, apa mereka masih butuh tatap muka antara satu dengan lainnya?".

"Kadang aku melihat para manusia, majikanku yang dulu, ketika bertatap muka dengan teman dunia maya-nya malah hanya berbasa basi dan mengulang percakapan yang telah mereka jalin di pertukaran pesan lewat hp sepertiku, dan percakapan mereka terdengar dipaksakan dan basi" ujar Mat.

Si Dul mulai tertarik dengan percakapan Mat. Dia terus mendengarkan.

"Dan ketika dia ikut "nongkrong" dengan teman-temannya yang sedang bercakap-cakap, bersenda gurau dan sebagainya, dia malah asyik dengan teman-temannya didunia maya tanpa memperdulikan teman-teman nyatanya", tambah Mat.

"Sama sepertimu aku juga kadang bingung Mat, sebenarnya siapa mengendalikan apa atau apa mengendalikan siapa ya?"Dul mulai menanggapi dengan serius.

"Apakah Manusia yang mengendalikan teknologi atau sebaliknya?, soalnya jika kita lihat sekarang teknologi sudah bukanlah penunjang pemenuhan kebutuhan manusia tapi sebagai menu utama untuk mendapatkan kebutuhan mereka", tambah Dul.

"Waktu zamanku jaya dulu, hp memang sudah mendapatkan tempat penting dalam kebutuhan manusia tetapi tetap tidak bisa menggantikan keduduka tatap muka sebagai menu utama mereka, ketika manusia "nongkrong" mereka juga tetap asik dengan obrolan khas tongkrongan mereka tanpa ada yang asik sendiri dengan memegang hp dipojokan sambil asik dengan dunianya sendiri" Dul melanjutkan.

"Aku bukannya tidak mau mendapatkan posisi di kebutuhan utama manusia Dul, tapi aku kasihan dengan mereka yang selalu dan akan selalu tergantung kepada teknologi, tanpa berusaha mandiri untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka"Mat menimpali.

Percakapan itu harus berakhir karena sudah terdengar suara pintu terbuka dan mulai ada suara para pedagang yang bersiap untuk menjajakan dagangannya.

"Nanti malam jikalau kamu belum terjual kita lanjutkan lagi obrolan kita Mat".

"Pasti Dul, aku senang bercakap-cakap denganmu".

Tetapi tampaknya percakapan mereka tidak akan terjalin lagi karena Mat laku pada hari itu dan si Dul tetap menjadi penghuni etalase toko tersebut.

Si Jujur

Si Jujur, mungkin itulah nama yang paling cocok untukku, karena memang aku tidak pernah berbohong sekalipun, apa yang kulihat itulah yang terlihat. Namaku sering disebut-sebut ketika seseorang merasa kesal dengan orang yang mengejeknya seperti "halah,lo lagi pake ngledekin gw, ngaca dulu donk!!".

Ya, aku adalah kaca berjenis cermin di kamar pas salah satu butik ternama di Jakarta, senang aku berada disini karena bisa melihat bermacam jenis orang dengan berbagai macam penampilan dan dengan berbagai macam keluhan dan kesenangan ketika berhadapan denganku.

Aku kadang bosan melihat para wanita yang mengeluhkan kelebihan beratnya karena kata-kata yang meluncur dari mulut mereka selalu sama

"aduh..kok gw gendut banget ya??" kata mereka

Padahal aku kadang bingung, orang sekurus itu masih bisa mengatakan dirinya gendut, tapi ya itulah manusia, memang tak pernah puas.

Aku juga sering melihat bagaimana orang-orang yang bangga akan dirinya sendiri

"ternyata emang gw tuh cantik, mau pake apa aja juga cocok"

Ya memang sebagian benar, mereka dari golongan ini sebagian memang cocok menggunakan pakaian jenis apa saja, tapi sebagian lagi....

Sebagian lagi adalah jenis orang yang suka memaksakan kecocokan, orang-orang jenis ini tuh biasanya suka memaksakan mode yang sedang "in" dengan bentuk tubuhnya, mereka merasa cocok atau lebih tepatnya "cocok demi gaya" padahal aku ingin tertawa melihat orang-orang itu.

Pesan dariku untuk para manusia yang belum sadar akan penampilannya "cobalah berkaca, jujurlah pada diri kalian sendiri, kenakan pakaian yang cocok dan bukan dicocok-cocokkan, daripada kalian jadi bahan olok-olok,mending berpakaian yang cocok".

Selasa, 16 Juni 2009

Kepada YME : GOD

Surat ini dituliskan oleh setan dikala waktu senggangnya, dia banyak mempertanyakan tentang takdirnya yang sudah dituliskan oleh Tuhan kepadanya. Semuanya ada dialam amplop bertuliskan Kepada YME : GOD


Neraka diwaktu senggangku
Dear GOD,

Tuhan, sebenarnya saya ingin bertanya langsung kepadamu, tetapi karena aku tidak berani dan tampaknya sibuk dengan makhluk-makhluk ciptaanMU yang lain saya akhirnya menulis surat ini.

Tuhan,
dengan segala kemahakuasaanMU mengapa kau ciptakan aku dari api ? apa aku memang diciptakan untuk memanaskan alam ciptaanMU?
mengapa kau tidak ciptakan aku dari air atau angin yang dapat menyejukkan makhluk-makhluk ciptaanMU.

Tuhan,
Apakah aku memang ditakdirkan untuk mengisi neraka ciptaanMU? Apakah aku memang tidak diizinkan untuk menginjak surgaMU, hanya karena aku tidak mau sujud dikaki Adam lalu kau mengusirku, hal itu semata-mata karena aku hanya takut kepadaMU bukan Adam atau makhluk-makhluk ciptaanMU yang lain, sehingga aku hanya mau sujud untukMU.

Tuhan,
Apakah aku memang diciptakan untuk menggoda makhluk ciptaanMU terutama anak cucu Adam? Apakah aku memang tidak boleh bersikap baik? Apakah itu bagian dari kehendakMU dan bagian dari rencanaMU adar dunia ini tidak hanya ada orang baik?

Tuhan,
Aku iri dengan manusia yang kau bilang makhluk yang derajatnya paling tinggi disisimu, Mengapa derajat mereka lebih tinggi dariku? Apa karena mereka makhluk yang bisa berfikir? Apa karena mereka bisa beribadah kepadamu? kalau hanya itu akupun bisa, tapi mengapa tidak kau muliakan aku? kenapa kau posisikan aku lawan dari mereka? padahal aku yakin tanpa kehadiranku mereka juga bisa jahat dengan sendirinya, tega melihat sesamanya dalam kesusahan, saling membunuh demi mengisi perut dan harga diri mereka.

Tuhan,
Apakah tidak kau izinkan aku untuk bertobat dihadapMU? Apakah aku selalu jadi penghuni neraka? padahal aku mendengar setiap malam dikumandangkan apa yang manusia sebut dengan doa bahwa kau maha pemurah lagi maha penyayang.

Tuhan,
Aku ingin sekali kau meluangkan waktu untuk berbicara denganku, sehingga aku tidak perlu menulis surat ini yang mungkin hanya akan menjadi sampah dan aku akan kembali bekerja sesuai takdirku untuk menggoda makhlukMU.

Sekian.




ttd


Setan

"Perkenalkan....."

Pembuat Blog ini adalah anak sulung dari sebuah keluarga luar biasa dengan Ibu yang lebih luar biasa lagi. Anak sulung dari keluarga tersebut diberi nama Indra Pradityo yang lahir pada tanggal 21 Mei 1986 di sebuah Rumah Sakit bersalin dikawasan Jakarta Selatan.

Beberapa tahun kemudian anak itu dimasukkan ke sekolah yang berlandaskan agama Islam (hal ini mungkin dengan harapan agar anak tersebut jadi anak yang sehat jasmani,rohani,dan religi) yang bernama SD Islam Al-Ikhlas dibilangan Cipete Jakarta Selatan. Indra kecil tumbuh di SD tersebut sebagai anak yang biasa saja, sedikit ramah, kadang bandel, terkadang pintar, namanya juga anak-anak...

Setelah lulus SD Indra yang saat itu berusia 12 tahun memutuskan untuk melanjutkan sekolah diseberang SDnya terdahulu yaitu SMPN 68, salah satu sekolah unggulan pada saat itu, lagi-lagi dia dikenal sebagai orang yang biasa saja, terkadang bandel,tapi sekarang lebih banyak pintarnya, dan menjadi atlit sekolahan hahahaha....

3 tahun melewati masa SMP Indra lulus dengan nilai yang cukup, paling tidak cukup untuk masuk SMA bergengsi seperti SMA 82 yang akhirnya dia pilih. Di SMA Indra juga biasa aja, seperti kebanyakan siswa SMA pada umumnya,suka nongkrong, suka tidur dikelas, suka membanggakan kebandelan yang telah berhasil diperbuat, rangking sepuluh besar, dan banyak hal-hal biasa yang Indra dan teman-teman lakukan.

Jadi Kapan Luar Biasanya.....????
ya nggak ada, karena ya memang biasa aja. Setelah lulus dari SMA yang terkenal banyak artisnya itu Indra melanjutkan ke Universitas yang banyak artisnya juga yaitu Universitas Prof.DR.Moestopo (Beragama) walaupun sampai lulus dia tidak paham betul apa arti dari beragama tersebut.

Setelah 4,5 tahun kuliah Indra lulus dan menjadi sarjana S1 pertama didalam keluarganya dan mempunyai kesibukan mencari kerja.

Blog ini akan berisikan tulisan ( ya iyalah pastinya ) baik cerpen, dan tulisan lainnya dan mungkin karya-karya saya selain tulisan ( padahal belom ada ).