Kamis, 30 Juli 2009

Hancur.........

BLARRRRRRRRRRRR!!!!!! meledaklah 2 hotel JW Marriott dan Ritz Carlton pada tanggal 17 Juli 2009 pukul 07:45 WIB. Ledakan yang diakibatkan oleh bom bunuh diri tersebut menewaskan 9 nyawa dan puluhan luka-luka.

Waeng,begitu kawan-kawannya memanggilnya,nama aslinya Wawan tetapi karena matanya jereng,ia dipanggil dipanggil Wawan Jereng atau disingkat Waeng. Waeng sedang berada diwarung tempat ia biasa melepas lelah sehabis mengantarkan koran ketika peristiwa bom tersebut merenggut salah satu impiannya.

Mak Ijah si penjaga warung memberikan es teh manis kepada Waeng yang sedang serius mendengarkan berita melalui radio tua milik Mak Ijah, ia tertunduk lesu sambil berharap pertandingan antara tim kesayangannya Manchester United melawan Tim Nasional Indonesia tetap jadi dilaksanakan.

Waeng teringat ketika pertama kali membaca kabar rencana kedatangan tim kesayangannya itu, dia senang sekaligus bingung, karena Waeng ingin sekali menonton pertandingan itu tapi bagaimana bisa dia membeli tiket yang harganya sangat mahal sekali bagi penjual koran berusia 11 tahun yang harus mencari uang untuk membiayai sekolahnya setelah ia dan ibunya ditinggal oleh ayahnya.

Waeng bingung harus mencari uang lebih darimana, ia merenung dikamarnya yang sekedarnya dan penuh oleh poster-poster pemain MU yang ia ambil dari bonus koran olahraga dagangannya. Akhirnya ia memutuskan untuk membicarakan keinginannya dengan ibunya yang sedang sibuk melayani para langganan di Warung Nasi miliknya.
"Bu,Wawan ingin sekali nonton pertandingan itu bu",Waeng menjelaskan.
"Iya wan,Ibu ngerti,tapi uang darimana kita?",Ibunya menjawab.
"Wawan akan menabung bu,pertandingan kan masih 2 bulan lagi,walaupun mungkin wawan hanya mampu membeli tiket yang paling murah,tapi wawan akan datang bu",Waeng menambahkan.
"Yaudah wan,2 bulan ini kamu tidak usah menyetorkan hasil jualan koranmu pada Ibu,kamu tabung buat kamu beli tiket itu",Ibunya akhirnya merelakan dirinya bekerja lebih keras untuk anaknya yang memang ia tau sangat amat menyukai MU karena setiap sore iya melihat anaknya langsung mengganti baju sekolahnya dengan seragam MU imitasi yang bernomor punggung 8 bertuliskan Rooney, lalu anaknya itu bermain bola dengan teman-temannya sambil berteriak "lo harus siap lawan gw,Waeng Rooney!".

Waeng senang bukan kepalang mendengar jawaban ibunya, ia semakin semangat menjajakan korannya, dan menceritakan kepada teman temannya bahwa ia akan nonton pertandingan tersebut.
"Jo, gw bakalan nonton pertandingan MU disini lho"ujar Waeng kepada Tarjo salah satu temannya
"Dan gw gak sabar nonton langung aksi Waeng Rooney sama temen-temennya"tambah Waeng
"Hahahahahahahhahaha,iya eng,smoga sukses ya eng"ujar Tarjo yang mulai bosan karena diceritakan hal itu berulang kali oleh Waeng.

Tetapi kini ia hanya bisa menangis setelah ada berita dari radio yang sama bahwa MU membatalkan rencananya datang ke Indonesia. Ia hanya bisa mengutuk pelaku bom bunuh diri tersebut. Ibunnya pun sedih melihat semangat anaknya yang hilang, dan Waeng hanya bisa menahan tangis ketika teman-teman menertawakan pembatalan pertandingan tersebut.

"Kenapa sih harus ada bom?"
"kenapa sih harus meledak sekarang?"
"kenapa sih pertandingan itu batal?"
"kenapa sih orang-orang itu tega ngancurin mimpi gw?"
"kenapa?"
"kenapa?"tanya Waeng dalam hati sambil menatap poster Wyne Rooney yang telah iya ganti nama depannya menjadi Waeng Rooney.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar