Rabu, 25 November 2009

Lagu Apa Sih Bu?

Boby berjalan pulang kerumahnya setelah lelah ia bermain, ia berjalan sembari mendendangkan lagu favoritnya ST 12.

Ketika tiba dirumah (masih sambil menyanyikan lagunya itu) ia menjumpai ibunya yang sedang memasak. Ibu Boby memasak sambil mendengangkan sebuah lagu..

Kamu makannya apa
Saya juru masaknya
Ada tempe goreng ,
ada ayam goreng
Semua yang digoreng
(oseng, oseng, oseng )

Boby mendengar senandung ibunya lalu ia bertanya "Bu, itu lagu apa ya?"
Ibu Boby hanya bisa tertegun mendengar pertanyaan anaknya yang masih berusia 5 tahun. Akhirnya ibunya hanya berucap,

"Bob,lagu yang ibu nyanyikan tadi adalah lagu yang mestinya kamu dengar, bukan lagu-lagu orang dewasa".

"Memang sekarang sudah tidak ada lagi sih lagu anak-anak seperti jaman kakak kamu dulu atau jaman ibu kecil dulu".

"Tidak ada lagi suara cicak-cicak di dinding, disela-sela bunyi tik,tik,tik bunyi hujan,yang setelahnya terlihat pelangi".

Boby bingung mendengar kalimat terakhir ibunya.

"Bu, ibu ngomong apa cih bu?",tanya Boby

"Itu judul lagu anak-anak bob, makanya kamu ga tau, besok ibu cari deh kaset lagunya di meja belajar kakakmu, mudah-mudahan masih ada, biar kamu dengar".

"Nanti aja bu setelah kita makan kita cari sama-sama, aku udah ga sabar ingin dengar".

Setelah percakapan itu Ibu Boby melanjutkan memasak, dan Boby melanjutkan mainnya (tanpa mendendangkan lagu ST12).




Rabu, 04 November 2009

Kisah Si Kerbau dan Burung Jalak

Ini kisah terjadi zaman dulu sekali, saat alam masih asri dan belum dimonopoli oleh makhluk yang bernama manusia, saat dimana hewan masih mandiri dan tidak dieksploitasi. Inilah kisahnya...

Pagi hari yang belum terkontaminasi si Ucuk kerbau uring-uringan karena seluruh tubuhnya gatal tanpa ia tau apa sebabnya, karena ia sendiri tidak bisa menggaruk badannya. Ia bertanya pada temannya si resik kerbau..

"Apakah tubuhmu pernah gatal-gatal?"tanya si Ucuk kerbau.

Resik menjawab "aku belum pernah tuh,mungkin karena kau malas membersihkan badanmu, makanya kau gatal-gatal".karena memang setau si Resik, Ucuk malas sekali membersihkan badannya.

"Mungkin juga ya sik, tapi kayanya beda deh gatal karena gak mandi dengan yang kualami saat ini, rasanya seperti ada binatang lain yang sedang menggigitiku, malah mungkin bertempat tinggal di tubuhku".kata si Ucuk.

"Wah kalau itu aku juga tidak tahu Cuk, mungkin hewan lain bisa menjawab".ujar Resik sambil menggelengkan kepalanya.

Ucuk pun berjalan pergi dengan sedih karena rasa gatal yang semakin hebat ditubuhnya.

Ditengah perjalan untuk bertanya kepada hewan lain si Ucuk bertemu dengan lala si burung jalak. Iapun mengeluhkan hal yang sama kepada lala.

"La, tubuhku kok gatal ya, sudah 3 hari ini tubuhku gatal begini", keluh si Ucuk.

"Coba kulihat tubuhmu Cuk, siapa tau aku bisa membantu", ujar Lala sembari terbang mendekat ke punggung si Ucuk.

"Wah Cuk, tubuhmu terserang kutu!", teriak lala.

"KUTU!!??, apa itu?", sahut Ucuk ketakutan.

"Kutu itu binatang juga cuk, tapi tenang kebetulan kutu ini makanan favoritku tapi aku belum pernah tau rasa kutu yang hinggap di kerbau itu bagaimana",ujar lala senang sambil mulai mematuki tubuh si Ucuk.

"Pelan-pelan La, geli rasanya, ihihihihi" si Ucuk kegelian.

"Wah Cuk, kutu di badanmu rasanya lezat sekali,belum pernah aku makan kutu selezat kutumu, sampai perutku tak muat lagi", ujar lala.

"Wah gatal ditubuhku hilang, terimakasih ya La"

"Iya Cuk, sama-sama"

"Bagaimana kalau kau mencari makan ditubuhku La?karena aku terganggu sekali ketika kutu-kutu itu hinggap di badanku".

"Wah aku senang sekali Cuk, baiklah aku akan datang menemuimu setiap sore Cuk, mudah-mudahan tubuhmu kutuan terus,ahahahahha"

"Baik La,heheheheh, terimakasih ya La, akan kuceritakan pada teman-temanku, kalau kau suka kutuku heheheheh"

"Sampai jumpa Ucuk, aku pergi dulu"Lala pun terbang meninggalkan si Ucuk yang tidak gatal lagi.

Sejak itulah Kerbau dan Jalak terus bersama karena hubungan mereka saling menguntungkan. Si Kerbau Senang, Si Jalak Kenyang.